PENEBUS DOSA MALING GORENGAN
Jenuh dengan kesunyian. Saya putuskan keluar jalan-jalan. Mampir warung pinggir jalan. Tersedia kopi hitam, angsle, dan gorengan. "Buk, kopi hitam", pintaku pada Bu Pege, alias Bu Penjual Gorengan. "Iya mas", jawabnya dengan lantang dibingkai senyuman. Saya pun duduk di kursi panjang sembari menghadap bermacam-macam gorengan. Namun, hanya satu yang saya tuju, tahu goreng panas, belum lama diangkat dari wajan, lalu ditiriskan. Hanya satu tahu yang saya jadikan santapan. Lalu, saya lanjut buka laptop untuk menuntaskan perangkat pembelajaran. Tak lama, Bu Pege datang dengan seduhan kopi hitamnya. "Monggo mas", kata Bu Pege. "Maturnuwun", sahut saya. Kopi hitam siap menemani nugas saya. Sejam kemudian. Ada seorang laki-laki berkopyah dan bersarung. Badannya tinggi kurus. Kelihatan santrinya. Beliau duduk di samping saya. Pak X, sebutan mudahnya. Sambil menikmati kopi dan gorengan, beliau sibuk hp-an. Saya pun sibuk laptopan. Tak sempat jagon